Timika (23/4/2022) – Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) berkomitmen untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Papua, khususnya Amungme dan Kamoro serta Lima Suku Kekerabatan Lainnya sejak awal menjadi mitra Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK). Hal ini tentunya menjadi kekuatan demi terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan bermartabat bagi generasi emas Amungme-Kamoro dan Lima Suku Kerabat Lainnya.
Setiap program yang dilaksanakan selalu mengarah pada tujuan mutu dan kualitas pendidikan yang diterima peserta didik, serta kualitas SDM yang terlibat khususnya di Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP).
Satu dari banyak hal yang dilakukan yaitu dengan mengadakan Leadership Training (Pelatihan Kepemimpinan) SATP sejak 20 – 22 April 2022 di Hotel Horison Ultima Timika dengan mengusung tema “Personal Qualities & Spirituality of Leadership”. Adapun 12 orang dari 20 peserta pelatihan merupakan SDM asli yakni Amungme, Kamor dan Lima Suku Kekerabatan dan Papua lainnya.
Sebagai fasilitator, Sekretaris Eksekutif YPL sekaligus Rektor UNIKA De La Salle Manado Prof. Dr. Johanis Ohoitimur menegaskan, melalui kegiatan seperti ini diyakini akan memunculkan pemimpin-pemimpin masa Papua yang berintegritas dan berkualitas. Inilah komitmen dan tekad YPL sebagai mitra Pendidikan bagi YPMAK.
“Kami mau potensi putra-putri Papua muncul dan dikembangkan melalui pelatihan-pelatihan. Pelatihan hari ini baru awal atau pembukaan dari pelatihan yang akan dilakukan selanjutnya,” ungkap Prof. Ohoitimur di sela-sela kegiatan pelatihan, Jumat (22/4).
Prof. Ohoitimur yang akrab disapa Pastor Yong menyatakan, perihal kepemimpinan selalu dimulai dengan kesadaran tentang potensi yang dimiliki oleh seorang pemimpin. Para peserta diminta untuk menyatakan satu atau dua orang sosok tokoh pemimpin yang mereka kagumi. Namun pada akhirnya, Pastor Yong mengingatkan para peserta bahwa masing-masing mereka adalah pemimpin itu sendiri.
Dalam sambutan dan pembukaan leadership training oleh Perwakilan YPL Timika Bapak Andreas Ndityomas, S.S, M.Si memaparkan dalam pendidikan dan pembinaan yang bermutu dan bermatabat bagi Suku Amungme dan Komoro beserta lima suku kekerabatan di SATP melalui visi dasar YPL bermitra dengan YPMAK yaitu menjadi institusi unggul yang tanggap, kreatif, innovatif yang mengitegrasikan kebenaran (veritas), kebajikan (virtus), iman (vides) serta mampu memperkasas anak didik dan mensejahterahkan sumber daya manusia.
Selama tiga tahun YPL berjuang dua hal terserbut sebagai fondasi dasar, dengan enam pilar dasar. Anak harus kenyang, anak harus sehat, anak harus aman dan nyaman, anak harus tampil menarik dan percaya diri, pendidikan bermartabat dan berkualitas, dan yang terakhir mampu bersaing dan berkompetisi secara global. Hal kedua adalah mensejahterahkan suber daya manusia. Dan saat ini satu langkah lagi untuk membawa SATP menjadi institusi unggul dalam hal tanggap dalam inovasi pendidikan sehingga benar-benar enam pilar dasar berkembang dan bertumbuh dalam sebuah institusi. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan sumber daya yang berkualitas. “Dalam Leadership training ini kita tidak membedakan suku agama dan ras tapi bersatu padu mendidik dengan hati dan mengembangkan pendidikan demi anak-anak didik kita untuk melahirkan pemimpin bagi tanah air, tanah papua dan bagi gereja.”
Ilmu Kepemimpinan
Ada sekitar delapan (8) sesi dalam Leadership Training SATP dengan variasi tema menarik yang dibawakan Pastor Yong untuk mendukung pengembangan diri para pemimpin dan calon pemimpin di SATP. Beberapa tema pokok yang dibahas yaitu, Komunikasi, Kerjasama, Gaya Pendidikan, Mengontrol Emosi, Menghadapi Konflik, Etiket Pemimpin, serta Kepemimpinan Spiritual dari Guru Kehidupan Yesus Kristus.
“Seorang pemimpin bukan saja menggunakan kata, namun ikut mengambil peran. Dengan terlibat langsung maka pemimpin menjadi teladan. Itulah komunikasi keterlibatan,” jelas Pastor Yong.
Tak hanya itu, perihal kerjasama haruslah dikuti dengan kepercayaan antara pemimpin dan orang yang dipimpinnya. Inilah merupakan kunci sukses sebuah kepemimpinan. Pastor Yong mengatakan, seorang pemimpin harus percaya pada pandangan pertama terhadap orang yang dipimpinnya, sebelum mempunyai bukti bahwa mungkin saja sedang ditipu. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan dalam sebuah komunitas.
Dan yang tak ketinggalan, Pastor Yong mengingatan para peserta bahwa seorang pemimpin Kristen haruslah mencapai level spiritual kepemimpinan sehingga ia bisa bersikap tegas namun penuh kasih.
Dalam setiap sesi pelatihan, peserta diberikan kesempatan untuk melakukan diskusi baik kelompok kecil hingga kelompok besar. Dari diskusi yang ada semakin menguatkan berbagai materi yang diterima oleh peserta.
Harapan Peserta
Para peserta yang mengikuti Pelatihan Kepemimpinan selama tiga hari ini sangat antusias dan bersemangat. Mereka berharap apa yang didapatkan selama tiga hari masa pelatihan ini bisa menjadi bekal yang diterapkan dalam keseharian tugas tanggungjawab di SATP.
“Saya bersyukur sekali terpilih untuk mengikuti pelatihan ini. Semoga apa yang didapatkan menjadi semangat buat kami semua untuk menjadi lebih baik dalam setiap tugas tanggungjawab kami di SATP,” ungkap Waka Asrama Bidang Sarpras, Solaiman Rowa.
Selama tiga hari kegiatan, para peserta harus meninggalkan keluarga mereka dan menginap di Hotel Horison. Adapun ketentuan selama pelatihan yakni, peserta tidak diperkenankan menonaktifkan telepon genggamnya selama sesi berlangsung dan tidak meninggalkan Hotel Horison dengan alasan apapun tanpa seizing Panitia.
Kelancaran kegiatan ini tentu dengan dukungan penuh dari Kepala Perwakilan YPL di Timika, Andreas Ndityomas, Sekretaris Perwakilan YPL Susan Mangundap, seluruh jajaran Pimpinan SATP-YPL Timika, dan pihak Hotel Horison Ultima untuk izin penggunaan tempat. Panitia sangat bersyukur kepada Tuhan atas kelancaran yang telah diberikan.
“Terima kasih atas semua dukungan Bapak/Ibu Pimpinan Perwakilan YPL dan jajaran. Serta kepada seluruh peserta yang telah dengan antusias, semangat dan fokus selama kegiatan yang ada,” kata Ketua Panitia sekaligus Kepala HRD SATP Frangky Boseke. (Margye J. Waisapy)
0 Comments