Timika – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia di Tanah Amungsa Bumi Kamoro disambut penuh antusias oleh seluruh civitas Akademika Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP).
Momen sakral peringatan HUT RI menjadi kesempatan bagi siswa-siswi SATP berpastisipasi dalam berbagai kegiatan yang diselengggarakan oleh internal manajemen SATP, maupun Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mimika dan PT Freeport Indonesia (PTFI).
Beberapa kegiatan kemeriahan HUR RI yang diikuti oleh SATP yaitu:
- Lomba Karnaval Budaya yang dilaksanakan oleh Pemda Kab. Mimika pada 05 Agustus 2023. Pada lomba kali ini, SATP menyabet dua juara sekaligus masing-masing yaitu SD Taruna Papua sebagai Juara 1 Karnaval tingkat Sekolah Dasar dan SMP Taruna Papua sebagai juara 2 Karnaval tingkat Sekolah Menengah. Kedua tim mendapatkan apresiasi dan hadiah uang pembinaan masing-masing sebesar Rp 7 juta.
- Lomba Karnaval, Mobil Hias & Pagelaran Seni pada 19 Agustus 2023 yang diselenggarakan oleh PT Freeport Indonesia wilayah Dataran Rendah di Kuala Kencana Timika. SATP pun meraih juara favorit pada Lomba Pagelaran Seni dengan menampilkan Tarian Tor-Tor Sumatera Utara.
Di Tengah kemeriahan yang ada, peringatan HUT Kemerdekaan tahun ini menjadi sangat spesial bagi SATP karena untuk pertama kalinya siswa-siswi SATP terpilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Upacara HUT RI, khususnya di wilayah dataran rendah PT Freeport Indonesia, Kuala Kencana. Terdapat 10 orang siswa SATP yang terpilih sebagai anggota Paskibra, terdiri dari lima siswa SD yaitu Valen Murib, Erenus Alomang, Martha Searo, Rosalina Mitowo, Tekla Wantik dan Ega Wefako. Sementara lima siswa SMP yaitu Ina Kum, Imel Alom, Jekson Katagame, Evarela Hanau, Berta Niwilingame, dan Maria Epakapuru.
Kepala SATP Johana Tnunay mengungkapkan terpilihnya siswa-siswi SATP sebagai anggota Paskibra merupakan pengalaman pertama bagi sekolah yang dikomandoinya. Johana merasa bangga dengan kesempatan tersebut. Menurutnya, momen ini dapat menajamkan karakter para siswa dalam kedisiplinan, saling menghargai, bekerjasama dan terpenting semakin menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri siswa-siswi asli Amungme, Kamoro dan Lima Suku Kekerabatan lainnya.
“Kesepuluh generasi emas kami dari Amungme, Kamoro dan Lima Suku Kekerabatan Lainnya tampil sangat percaya diri. Kami terharu dan bangga karena kami tahu ada rasa nasionalisme yang sudah kami tanamkan itu menjadi pelajaran bagi mereka,” kata Johana kepada Tim Humas SATP (19/8).
Selain mengirimkan 10 siswa/i terbaiknya sebagai Anggota Paskibra, SATP menurunkan sebanyak 245 siswa untuk tampil dalam pertunjukan pasca Upacara HUT Kemerdekaan PTFI di Kuala Kencana melalui performance Marching Band Symphony Amor, Traditional Dance Amungme-Kamoro, Pantomin dan Tim Karate.
Pertujukan yang disuguhkan membawa pesan apresiasi terhadap perjuangan para pahlawan nasional, khususnya para pahlawan bidang Pendidikan di Tanah Papua. Tarian khas suku Amungme dan Kamoro menjadi pengingat akan budaya asal siswa-siswi. Sementara itu, alunan musik yang indah dan gerak tari color guard dalam gabungan tim Marching Band Symphony Amor membawakan empat lagu yaitu Lagu Komang dari Raim Laode, Lagu Indonesia Tanah Air Beta dan Pantang Mundur, dan ditutup dengan lagu Viva La dari Coldplay.
Mewakili Perwakilan Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) selaku mitra pendidikan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amunge Kamoro (YPMAK) Pengelola Dana Kemitraan PTFI, Johana mengungkapkan rasa terima kasih kepada YPMAK dan PTFI yang terus mendukung pendidikan dan pembinaan di SATP melalui pendanaan dan kemajuan program bagi masa depan generasi emas Tanah Amungsa Bumi Kamoro.
Tulang Punggung Pendidikan
Pada momen HUT Kemerdekaan tahun ini, SATP mendapatkan sebuah tanggungjawab besar sebagai tulang punggung pendidikan dan pembinaan bagi generasi emas Amungme, Kamoro dan Lima Suku Kekerabatan Lainnya.
Director & Executive Vice President Sustainability Development & Community Affairs PTFI Claus Wamafma menyatakan, kemampuan siswa-siswi yang terlihat dari setiap penampilan akademik dan nonakademik yang sangat luarbiasa. Hal ini tentu membangkitkan semangat dan harapan semua pihak tentang masa depan anak-anak Papua, khususnya Amungme, Kamoro dan Lima Suku Kekerabatan Lainnya di Tanah Papua.
“Kami berharap SATP terus maju, terus berkembang dan akan menjadi tulang punggung dalam menyiapkan anak-anak Amungme, Kamoro untuk menjadi pemimpin-pemimpin di Tanah ini di Tanah Papua,” tegas Claus kepada Tim Humas SATP (17/8).
Senada dengan itu, Vice President Government Relations PTFI sekaligus Ketua Pembina YPMAK Jhonny Lingga menuturkan momen kemerdekaan ini menjadi wadah pembelajaran bagi siswa-siswi SATP mengenai wawasan kebangsaaan. Apresiasi yang besar kepada YPMAK melalui mitra pengelola SATP untuk semakin mendorong siswa-siswi SATP semakin berprestasi dan dikenal lebih luas.
“Kemampuan anak-anak ini bisa dilombakan dan bisa dipertontonkan kepada orang-orang lain di luar bahwa ada satu sekolah yang dikelola oleh YPMAK merupakan satu sekolah yang luar biasa yang mendidik anak-anak bukan hanya dari belajar-mengajar, tetapi juga wawasan kebangsaan yaitu anak-anak yang cinta negara, cinta daerah dan anak-anak yang keras semangatnya,” tutur Jhonny.
Sementara itu, Pembina YPMAK dari Pihak Lemasa Stingal Jhonny Beanal mengapresiasi YPMAK melalui YPL sebagai mitra pengelola SATP yang telah membimbing anak-anak sehingga mampu tampil sangat baik dalam setiap pertunjukan. Ia juga berterima kasih kepada PTFI yang terus-menerus dan berkelanjutan mendukung operasional SATP melalui pendanaan. Pada kesempatan yang sama, Direktur YPMAK Vebian Magal berharap SATP mampu berprestasi di tingkat provinsi hingga nasional.
Pendidikan yang berkarakter, bermartabat dan bermutu bagi para calon pemimpin bangsa Indonesia harus memiliki fondasi yang kuat dan kokoh melalui Pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah. Kepala Perwakilan YPL Andreas Ndityomas menjelaskan mustahil seorang anak meraih medali emas sains tanpa pendidikan dasar dan menengah yang kuat. Calon pemimpin Papua yang baik harus memiliki keseimbangan antara pengetahuan dan budi pekerti, akademik dan akhlak. Takut akan Tuhan menjadi dasarnya. Hal inilah yang diupayakan terjadi di SATP bersama para mitra YPMAK sebagai pengelola Dana Kemitraan PTFI.
“Mengutip pernyataan Mgr. Yohanes Philipus Saklil, Uskup Keuskupan Timika saat audiensi Pimpinan YPL di Rumah Keuskupan pada Februari 2019 silam bahwa ‘Pendidikan dasar atau pabrik dasar di Timika, Papua sudah rusak sehingga perlu dibangun’. Oleh karena itu, perlu komitmen yang ikhlas dan unggul dari semua pihak untuk membangun sistem pendidikan dasar dan menengah yang berkarakter, bermartabat dan bermutu sebagai tulang punggung menyiapkan pemimpin Papua masa depan bagi Indonesia dan dunia,” tutur Andreas.
Pendidikan dan Pembinaan yang bermartabat bagi generasi emas Amungme, Kamoro dan Lima Suku Kekerabatan lainnya menjadi harga mati yang harus ditunaikan layaknya pekikan “NKRI Harga Mati”. (Margye Waisapy)
Sekretariat Sekolah Asrama Taruna Papua – Yayasan Pendidikan Lokon Timika
Jl. Soponyono, Desa Wonosari SP4, Distrik Wania, Timika, Papua Tengah
-
PENGUKUHAN PASKIBRA PERINGATAN HUT KE-78 REPUBLIK INDONESIA WILAYAH LOW LANDS PT FREEPORT INDONESIA
-
KARATE SATP - PERAYAAN HUT KE-78 REPUBLIK INDONESIA LOW LANDS KUALA KENCANA PT FREEPORT INDONESIA
-
PANTOMIM - PERAYAAN HUT KE-78 REPUBLIK INDONESIA LOW LANDS KUALA KENCANA PT FREEPORT INDONESIA
-
MARCHING BAND SYMPHONY AMOR - PERAYAAN HUT KE-78 RI LOW LANDS KUALA KENCANA PT FREEPORT INDONESIA
-
TESTIMONI & APRESIASI PIMPINAN DIREKSI PT FREEPORT INDONESIA DAN YPMAK ATAS PERFORMANCE SISWA SATP
-
KEMERIAHAN ASRAMA TARUNA PAPUA DALAM RANGKA HUT KE-78 REPUBLIK INDONESIA
0 Comments